Malam Hari, Gunung Semeru Luncurkan Lava Pijar
LUMAJANG - Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang beberapa kali mengeluarkan lava pijar. Lava pijar itu bahkan sampai terlihat jelas dari posko Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru.
Dari informasi yang dihimpun, luncuran material vulkanik erupsi Gunung Semeru terpantau sejak Senin malam (10/6/2024) pukul 18.51 WIB. Bahkan luncuran material vulkanik itu juga terpantau keluar pada pukul 19.36 WIB, pukul 20.52 WIB, tapi luncuran material vulkaniknya tidak dapat terpantau visual, karena kabut.
Visual lava pijar baru kembali terpantau keluar dari puncak kawah Jonggring Saloko pada pukul 21.44 WIB, hingga satu menit kemudian. Bahkan lava pijar terlihat jelas keluar pada pukul 21.45 WIB.
Guguran lava pijar Gunung Semeru 10 Juni 2024. Potensi awan panas bisa terjadi sewaktu-waktu tetap waspada," kata otoritas Pos PGA Semeru.
Sementara itu, Petugas Pos PGA Ghufron Alwi mengungkapkan, dari pencatatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru sejak pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, setidaknya ada 27 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 14-22 mm, dan lama gempa 66-128 detik.
8 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-5 mm dan lama gempa 60-125 detik. 6 kali gempa hembusan dengan amplitudo 6-8 mm, dan lama gempa 39-57 detik," ucap Ghufron Alwi, dalam keterangannya pada Senin malam (10/6/2024).
Ia menambahkan, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini juga tercatat terjadi lima kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 8-34 mm, S-P 12-38 detik dan lama gempa 42-80 detik.
Pihaknya mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, ia meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas, dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," jelasnya.
Pihaknya juga meminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," pungkasnya.
Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 Mdpl. Lokasinya berada di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, yang menjadi satu lokasi kawasan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).