135 Kapal Militer Terlihat, Filipina Tuduh China Kepung Terumbu Karang di Laut China Selatan
Filipina menuduh China atau Tiongkok "mengerumuni" atau ‘mengepung’ terumbu karang di lepas pantainya setelah lebih dari 135 kapal militer terlihat di Laut China Selatan.
Penjaga pantai mengatakan kapal-kapal itu “tersebar” di sekitar Whitsun Reef, yang menurut mereka berada dalam zona ekonomi eksklusifnya.
Mereka mengatakan meningkatnya kehadiran kapal militer ini “mengkhawatirkan”
Dikutip BBC, Laut China Selatan menjadi pusat sengketa wilayah antara Tiongkok, Filipina, dan negara lain.
Whitsun Reef yang oleh orang Filipina disebut Julian Felipe Reef, terletak *8sekitar 320 km (200 mil)** sebelah barat Pulau Palawan, lebih dari 1.000 km dari daratan utama Tiongkok yang terdekat dengan Pulau Hainan.
Penjaga Pantai Filipina mengatakan jumlah kapal milisi maritim Tiongkok di wilayah tersebut telah meningkat dari 111 kapal yang tercatat pada November lalu. Belum ada tanggapan dari Tiongkok.
Perselisihan antara kedua negara mengenai persaingan klaim kedaulatan telah meningkat sejak Ferdinand Marcos Jr menjadi presiden pada tahun lalu.
Pekan lalu, Filipina melakukan dua patroli udara dan laut gabungan yang terpisah dengan Amerika Serikat (AS), dan dengan Australia beberapa hari sebelumnya.
Pengadilan internasional membatalkan klaim Tiongkok atas 90% Laut Cina Selatan pada 2016, namun Beijing tidak mengakui keputusan tersebut dan telah membangun pulau-pulau di perairan yang disengketakan dalam beberapa tahun terakhir.
Perairan yang diperebutkan ini juga telah menjadi titik konflik angkatan laut dalam hubungan Tiongkok-AS, dan pada bulan Oktober, Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa AS akan membela Filipina jika terjadi serangan apa pun.
Komentar Biden disampaikan beberapa hari setelah dua tabrakan antara kapal Filipina dan Tiongkok di perairan tersebut.
Taiwan, Malaysia, Vietnam, dan Brunei juga mengklaim sebagian wilayah laut tersebut.