KODEMIMPI - Rusia pada Rabu (27/9/2023) mengeklaim bahwa Amerika Serikat (AS) dan Inggris membantu Ukraina menyerang markas besar Armada Laut Hitam di Crimea pekan lalu.
“Tak ada keraguan sedikit pun bahwa serangan itu direncanakan menggunakan aset intelijen Barat, peralatan satelit NATO, dan pesawat pengintai,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova,
Serangan tersebut itu dilakukan dalam koordinasi erat dengan badan-badan intelijen AS dan Inggris, tambahnya.
Ukraina mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal pada Jumat (22/9/2023) yang menghantam markas Armada Laut Hitam Rusia di Crimea dan memicu kebakaran besar.
Moskwa mengatakan bahwa serangan itu menyebabkan satu prajurit Rusia hilang.
Sementara itu, Ukraina mengeklaim serangan tersebut menewaskan 34 prajurit termasuk komandan armada yakni Viktor Sokolov.
Namun, Rusia membantah klaim tersebut.
Video tak bertanggal yang disiarkan stasiun tv Zvezda milik Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu (27/9/2023) menunjukkan Sokolov hadir dan berujar, Armada Laut Hitam memenuhi tugas yang ditetapkan komandonya.
Sejak mengerahkan pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, Rusia menuduh negara-negara Barat melakukan perlawanan de facto melawan Moskwa dengan memberikan dukungan finansial serta militer ke Kyiv.